Kamis, 08 Desember 2016

MEMINDAHKAN GAMBAR KEATAS KAIN

Sebelum menghias kain, kita hendaknya mindahkan motif keatas kain, ada beberapa cara untuk memindahkan motif pada kain,  tergantung jenis kain atau teknik menyulam yang digunakan, sebelum memindahkan motif kain tentukan terlebih dahulu tempat yang akan diberi motif dengan tanda titik :

Memindahkan dengan strika

Memindahkan dengan strika cocok dengan kain dengan permungkaan halus, seperti kaun, polycotton dan flanel, tutupi pada papan rata dengan alumunium foil bagian yang mengkilap menghadap keatas, letakan kain penutup papan alumunium dengan bagian permungkaan kain yang akan digambar menghadap keatas. Tempelkan gambar dengan sisi yang bergamdar menghadap ke kain dan posisikan secara tepat, tekan gambar dengan strika dengan panas sedang dan jaga agar jangan bergeser, intip dari ujung kertas apakah sudah pindah gambar atau belum apabila belum ulangi lagi.

Pensil Kapur

Pensil kapur mudah terhapus, lebih cocok digunakan untuk kain warna gelap, gores dengan agak keras pada permungkaan kain untuk mengambar.
Mengambar Langsung 
Cocok pada kain yang berwarna terang  dan sedikit terawang, gambar desain pada kertas mengunakan tinta hitam atau pena yang bisa dihapus. Letakkan desain dibawah kain pada permungkaan datar, kemudian lansung digambar diatas kain mempergunakan pensil untuk kain mengikuti motif yang ada pada kertas dasain. Cara ini cocok bagi kain yang tipis seperti, chiffon, nylon tipis dan organdi.

Templates

Metoda ini berguna untuk memindahkan bentuk sederhana yang diulang beberapa kali, pertama gambarlah atau jiplaklah pada kertas jiblak lalu potong sekeliling pola, sematkan pola pada kain dengan jarum pentul, dan jahitlah mengikuti sekeliling pola disain dengan benag warna kontras dari kain yang mau dihias.

Menempel

Cara agak memakan waktu tetapi memberikan hasil yang yang memuaskan karena tidak meninggalkan goresan, desain dapat dirubah pada sat mengerjalan sulaman. Metode ini sangat baik untuk kain wol atau kain dengan permungkaan kasar. Gambarlah desain pada kertas jiplak, tempelkan gambar dengan menghadap keatas  dengan jarum  diatas permungkaan kain, jahitlah menempel dengan benag kontras mengikuti garis desain dengan jahitan kecil tusuk dasar. Kemudian robek kertas jiplak dengan bantuan jarum sepanjang jahitan.

Karbon kain 

Karbon ini tersedia dengan berbagai warna dan cocok dipergunakan pada kain yang permungkaan halus. Letakkan karbon diatas kain, bagian yang mengkilat/berlilin menghadap permungkaan kain, kemudian letakan desain diatas karbon dan tahan dengan jarum, gambarlah menurut garis gambar dengan mengunakan garis gambar mengunakan pensil yang runcing atau rader. Jangan mempergunakan karbon untuk mengetik.

Senin, 21 November 2016

TATA WARNA

Dalam hal hias menghias maka warna mempunyai peran penting, daya tarik sesuatu benda terletak penempatan warna, karena akan memberikan kesan menarik perhatian. Di alam kita memperhatikan warna-warna bunga daun, pohon, burung dan sebagainya.

Selain warna alam tersebut kita melihat pula warna-warna yang digunakan untuk memberikan warna pada benda-benda mati, seperti gedung, mobil dan lain sebagainya, warna-warna tersebut diperoleh melalui proses kimia. Pembuatan warna tersebut didasarkan  pada terori warna.

Jumat, 11 November 2016

MENYULAM

Menyulam adalah menghias kain mempergunakan jahitan, dengan pengaplikasikan tusuk-tusuk hias dengan mempergunakan jarum dan benang atau pita secara dekoratif. Tusukan demi tusukan yang dibuat akan menjadai prestasi yang menyenangkan  dan membanggakan kerena merupakan kreasi sendiri yang keluar dari dalam hati dan pikiran, setiap teknik tusukan akan menghasilkan bentuk yang berbeda.
Teknik atau kelompok menyulam :
Sulaman fantasi atau bebas
Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias dengan aneka warna benang.  Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan atau geometris. Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapih.
Sulaman Perancis
Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.
Sulaman Inggris
Sulaman Inggris dikenal bentuk hias terdiri dari lubang-lubang bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk festoon atau tusuk kordon, dirangkai dengan tusuk pipih, tusuk tangkai . Tepi sulaman berbentuk lengkungan. Untuk membuat lubang  iem) atau gunning dipergunakan alat pelubang (priem) atau gunting kecil. Kain yang dipergunakan kain padat dan kuat.
Sulaman Richelieu
Sulaman Richelieu dikenal pada bentuk hias yang menonjol diatas bagian-bagian yang digunting atau diberi lubang , dipadukan dengan tangkai-tangkai yang mengikat bagian-bagian yang berlubang.


Mengubah corak

Menyulam dengan merubah corak dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak, berbintik. Tusuk-tusuk yang dapat digunakan adalah tusuk jelujur, tusuk silang, tusuk rantai terbuka, tusuk biku dan lain-lain. Pada jarak tertentu sesuai desain, kotak, garis atau bulatan diubah atau ditambah dengan jahitan sehingga terdapat variasi dan hiasan pada kain tersebut. Gunakan warna benang yang sama dengan warna corak kain. Mengubah corak dapat diterapkan pada gaun, blus, rok, bantal kursi, taplak dan lain-lain.
Sulam Bayang
Sulaman ini dikenal pada hiasan yang membanyang dari bagian dalam. Untuk mengis bentuk hias digunakan tusuk flannel menyulamnya dari bagian dalam sehingga pada bagian luar bentuk itu hanya membanyang dengan tepi garis berupa tusuk jejak atau tusuk tangkai. Sulaman ini dikerjakan pada kain yang tipis dan bening seperti viole, nylon berwarna muda dan lembut baik motif maupun warnanya.
Smock
Teknik menghias yang disebut dengan smock dikenal pada sulaman diatas kain yang dikerut rata. Sulaman tersebut dapat dikerjakan pada kain yang dapat dibagi, yaitu kain bersalur, bergaris, berkotak atau berbintik. Bila smock itu dikerjakan pada kain polos, maka pada kain tersebut harus diberi tanda-tanda titik atau garis. Pekerjaan digunakan tusuk tangkai yang dikerjakan baik horizontal maupun diagonal, smock sifatnya elastis, kecuali pada bagian tertentu yang dikehendaki tidak elastis. Benda yang dapat di smock yaitu gaun, blus, rok, bebe anak, bantal hias dan lain-lain.
Terawang ( Opennaaiwerk)
Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka akan
terdapat benang lepas. Bila yang dicabut benang lungsin maka akan terdapat sejajaran benang pakan yang lepas. Bila dicabut baik lungsin maupun pakan, maka akan terdapat lubang pada titik persilangan benang yang dicabut. Benang lepas tersebut diikat dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang. Dan pada bidang dengan motif hias digunakan dengan tusuk jelujur.
Terawang Persia (  Perzisch ajour )
Terawang ini berasal dari Persia dan dikerjakan pada kain yang lembut tanpa mencabut benang, kain yang digunakan kain yang mudah digeser, untuk mendapatkan corak berlubang pada kain tersebut benang diikat dengan tusuk balut atau tusuk kordon sedimikian rupa dan letak pada tempat yang diinginkan.
Tusuk silang (kruissteek)

Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan cara mengisi kotak tenunan dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus dikerjakan pada kain yang jelas tenunannya, dimana tenunan itu membentuk kotak-kotak kecil seperti pada kain strimin.
Sulaman Holbien
Holbein dikenal pada sulaman yang menggunakan tusuk jelujur/lurus membentuk segi-segi dan biku-biku. Bentuk tersebut diperoleh dengan dua kali jalan. Teknik ini dikerjakan pada kain yang dapat dihitung benangnya. Pada bagian baik dan buruk garis motif sama.
     Sulaman Asisi
Sulaman Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein. Ciri khas dari sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan dengan tusuk holbein. Dengan demikian pada sulaman asisi menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk silang dengan tusuk holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna yang merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna. Warna muda untuk tusuk silangnya dan warna tua untuk tusuk holbeinnya atau kebalikannya. Bahkan kadang-kadang digunakan warna kontras antara tusuk silang dengan tusuk holbeinnya. Pada asisi ini motif hiasnya dikosongkan dan tepinya dikerjakan dengan tusuk holbein. Diluar holbein tersebut (diluar motif) dikerjakan dengan tusuk silang sampai batas tertentu. Motif hiasan asisi pada umumnya sama dengan motif untuk hiasan kruisteek.
      Sulaman Kapalo Samek 
      Sulaman ini adalah sulaman tusuk mawar dengan disusun rapi berjejer mengikuti pola motif yang telah digambar, sulaman adalah sulaman dari Sumatera Barat khususnya daerah kota gadang, biasanya pola pinggir hias diberi benang emas dan bidang dalam diisi dengan tusuk mawar (colonial knot / French knot )                       
      Sulaman Inkrustas
Menghias kain dengan cara inkrustasi adalah melekatkan bahan pada bahan yang lain, pada tempat lekapan itu bahan dasar dihilangkan. Bila pada aplikasi bahan pelekap diletakan diatas, maka pada inkrustasi bahan pelekap diletakan dibawah.
      Melekatkan Benang
      Melekatkan benang adalah teknik menghias jain yang mengunakan benang 
      tebal digunakan tusuk balut, untuk membuat hiasan berbentuk garis yang 
      bersambung untuk menjahitkan.
      
      Sulam Pita
      
      Sulam pita mempergunakan pita sebagai media penganti benang untuk menghias kain.
      dikumpulkan dari berbagai sumber

Sabtu, 05 November 2016

MENGHIAS BIDANG

Cara menempatkan hiasan pada bidang segi empat berbeda dengan menempatkan pada bidang berbentuk bundaran, didalam segi empat harus terdapat kesan segi empat, begitu juga dengan bundaran harus nampak seperti bundaran.
Selain bentuk dan penempatan motif , perlu pula diperhatikan ukuran motif, ukuran motif harus seimbang dengan ukuran benda yang dihias.
Menghias bidang segi empat
Menghias bidang segi empat , seperti taplak 
meja dapat mengisi pinggiran, tengah atau 
sudut-sudut.
Menghias bidang berbentuk lingkaran

Menghias bidang lingkaran atau bundaran, dihias dengan cara mengisi tepi atau tengah. Motif hias dibuat berhadap kearah pusat lingkaran, lingkaran dibagi 5 atau 6,8, 10 isi satu bagian dan diulangi hiasan tersebut pada bagian lainnya, bila hiasan ditempatkan berjumlah 4 akan kelihatan segi empat.


Membesarkan dan mengecilkan motif
Suatu waktu kita menginginkan motif yang kita miliki tidak sesuai dengan kain yang ingin kita hias, yang harus dilakukan membesarkan atau mengecilkan. Caranya kita buat pada selembar kertas dan membuat garis memanjang dan melebar diatas gambar. Buatlah garis tersebut berbentuk kota melalui motif yang ingin kita robah. Bila contoh itu kecil akan dibesarkan, maka kita buat pada kertas lain dibuat kotak-kota yang ukurannya lebih besar dari motif yang akan kita besarkan.

Minggu, 30 Oktober 2016

MEMBUAT POLA HIAS


1.  Pola Serak atau Pola Tabur
Dengan mengulang-gulangi suatu motif, biasanya motif kecil-kecil dengan jarak tertentu, diperoleh pola serak atau pola tabur dengan teratur.
2.  Pola Berangkai
Pola tabur yang dihubungkan satu sama lainnya, maka akan diperolah pola berangkai, garis penghubung dapat berupa garis vertical dan horizontal atau garsi diagonal.
3.  Pinggiran
Dengan menempatkan motif hias berjajar yang dihubungkan satu sama lainnya, maka diperolah satu hiasan pinggiran, pola ini tergantung bagai mana kita meletakan pola, maka pola pinggiran dapat dibagi :
a. Pinggiran Simetris atau pinggiran bergaris
b. Pinggiran Berdiri
c. Pinggiran bergantung
d. Pinggiran berjalan
e. Pinggiran memanjat.
4.  Pola Bebas
Pada Pola bebas, bentuk hiasan bebas untuk menempatkan menurut keinginan kita, yang perlu diperhatikan adalah penempatan hiasan pada tempat yang tidak terganggu oleh jahitan, terutama penempatan pada baju.

Jumat, 28 Oktober 2016

MEMBUAT DESAIN MOTIF HIAS

Menghiaskan memerlukan desain / motif yang akan dipindahkan kepada kain yang akan kita hias, Bagi sebagian orang tidak sukar untuk mencoretkan pada kertas bentuk yang diinginkan untuk digambar, sedangkan sebagian orang lain halnya tidak mudah untuk dikerjakan.  Membuat hiasan blus atau taplak meja yang kecil saja diperlukan waktu berhari-hari untuk menemukan hiasan motif.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan motif  hiasan, ialah dengan mengunakan :
1. Bentuk Alam
Motif ini menggambarkan bentuk benda secara alamiah, dari tempat dimana kita berada, kita dapat melihat rumah, pohon, orang, bunga-bunga, daun, ranting, kendaraan dan sebagainya. Ambilah satu helai kertas gambarlah satu gambar yang menurut kita menarik, lepaskan rasa terikat pada ketepatan, ingat ini tidak dinilai oleh siapapun. Bentuk ini bias ditambah atau dikurangi.


2. Bentuk alam yang direngga
Bentuk alam yang telah diubah dan telah disederhanakan, walau sudah disederhanakan tapi masih dapat dikenali bentk asalnya.




3. Bentuk geometris
Bentuk ini adalah bentuk terdapat dalam ilmu ukur, yaitu bulatan, segi empat, segi tiga, persegi panjang, garis dan lain-lain



4. Bentuk dasar yang sederhana

Bentuk ini berbentuk titik air, telur kecil, bentuk daun, garis tak berujung, yang diletakkan berjejer atau berkelompok

5. Bentuk Garis bebas
Garis-garis dibuat tidak terikat arah, tergantung keperluan untuk mengisi bidang.

MENGHIAS KAIN

Menghias kain dalah salah satu seni untuk membuat suatu bahan kain menjadi lebih indah, menghias kain ini dapat dilakukan dengan memberi warna baik dengan mempergunakan cat, yang sering kita sebut dengan melukis menyablon atau membatik dan dapat pula memberikan motif-motif hias dengan mengunakan jahitan yang sering disebut dengan membordir atau menyulam.
Membuat sesuatu disain atau ragam hias sendiri, walau sangat sederhana, mengasyikan dan sekaligus menimbulkan rasa bangga karena hasil kreasi sendiri, dalam menghias kain kita membutuh motif-motif untuk diletakan pada kain yang akan kita hias. Motif – motif itu bisa berupa binatang, manusia dan tumbuhan, dan kebanyakan dari motif hiasan  kain ini motif bunga lebih dominan.
Menghiaskan ini dapat kita bagi :
     1.   Menyulam/ membordir
      Menyulam menghias kain dengan jahitan    
      mempergunakan benang dan  jarum.
      2. Lekapan
          Cara menghias kain dengan motif-motif
           hias dari kain lain (perca) dengan          
           mempergunakan tusuk hias
         
                                      
      
      3. Melukis
      Cara menghias kain dengan memberikan
       warna mempergunakan cat 
    
        
4. MemBATIK
    menghias kain mempergunakan                  
                            canting dan bahan lilin
         
            (dikumpulkan dari berbagai sumber )